Ini cerita versi ku -- main golf bersama para Alumni ARS ITB, di PGPJ( Pangkalan Jati), hari Selasa 12 Jan yang lalu.
Rencananya tee-off jam 07.00, tapi tertunda karena sejak subuh, turun hujan, makin menjelang pagi , makin deras..... Tapi justru ini salah satu 'keanehan' main golf. Ketika ku keluarkan mobilku menuju PGPJ, aku menilpon Gadjah dan Amrie menanyakan kondisi di lapangan dan apakah jadi main ?.
Jawabanya ? ... Gadjah :" Saya sudah sampai disini Pak !... disini tidak hujan !" , padahal jelas-jelas, aku harus menggunakan wiper mobilku yang bukan 'intermittent' untuk bisa melihat jalan !... optimis betul para golfer !!
Jawaban Amrie lebih gila lagi :" Rain is not a hazard Sir ! No penalties , whatsoever ..." . benar-benar jawaban 'Die-hard-golfer' yang sudah kena penyakit gila no. 14 .Kami ber tujuh -- 2 flight , akhirnya tee off mulai jam 08.00 kurang -- langit sudah agak terang dan sejuk.. Bagus nih! dalam hatiku -- aku punya feeling bakal main 'tidak terlalu jelek'....
Betul saja..., Hole 1 par 5, aku par dan yang lainnya double atau triple ! A good promising start !
Begitulah seterusnya , sebenarnya permainanku tidak terlalu bagus-bagus amat, bahkan ' driving ' ku belakangan ini, makin tidak terkontrol, either slice or a very deep left , ended in a hazard.
Tapi kelihatannya hari itu, aku di tolong oleh putting ku yang lumayan akurasinya... sampai-sampai yang lain 'menuduh ' -- Puttingnya pakai 'remote kontrol' euy !! .....
Cerita golf, memang tak ada habisnya untuk diceritakan --- sama seperti cerita rally mobil, karena setiap course berbeda dan setiap hole punya karakter masing-masing, seperti di ungkapkan Amrie dalam journalnya ...
Cukup ku ceritakan 1 st 9, aku dapat 46 dan menangkan netnya, walaupun hanya 1 stroke dari Amrie.... Yang lain : Rully , Gadjah, dan Bagus ?... gak perlu di ditulis disini scorenya.... nanti mereka kapok main lagi dengan bekas dosennya, apalagi Bagus dan Gadjah yang katanya tidak pernah dapat nilai "B" dari ku........
Sebaliknya main dengan Amrie, yang hcp nya single (8), membuatku selalu berpikir , bagaimana caranya ' to minimize the damage !'
Amrie juga bekas murid, tapi... aku tak pernah ingat dia, karena mungkin, kata dia ' he is not one of the brightest student', tapi mungkin juga karena dia sering ... bolos kuliah! ( ini perlu dicheck lagi datanya di Arsitektur tahun 1980 an!).
Nah, untuk 2nd nine, score ku ada perbaikan sedikit, main 44 dan Amrie berusaha keras - to recover from his previous disastrous round . Sepanjang 9 holes, dia berhasil menekan scorenya, bahkan membukukan 'birdie' di hole 17 .
Hole 17 ini, termasuk hole yang sulit dengan handicap stroke 4 - Gadjah selalu ....., sambat terus kalau ketemu hole ini, karena gak pernah bisa lolos mukul dari ketinggian , yang lalu 'Dog-leg' ke kiri dan depannya menghadang air dan kolam yang cukup 'mengerikan'.
Sebenarnya Birdie nya Amrie, ditentukan oleh pukulan kedua nya -- dari seberang kolam dari jarak 150 meter, bolanya meliwati kolan dan on, cuma 1 meteran dari pin..... Aku terperangah dan teriak : " Ooh... S&*T !.... You got a nice F#@!^& good shot man !!!". (Red : Hehehe... pairing Pak Boedi sampai terkaget-kaget, karena baru pada tahu, beliau sangat fasih mengucapkan "Texas language" tersebut)
Tapi di hole terakhir 18 - Par 5, walaupun dia berhasil 4 on dan bolanya hanya 50 cm dari hole untuk membuat par, ternyata putting meleset!! . Scorenya memang 42, tapi karena dia memberi aku 3 stroke, aku masih menang lagi netnya untuk 2nd 9 ini! -- Habislah Amrie di 'cerca' 2 pemain lainnya yang satu flight, karena tidak berhasil membawa misi teman-teman yang lain untuk menyelamatkan mereka dari merogoh kantong lebih dalam..
Amrie sendiri terlihat 'dejected' dan merasa 'berdosa' , takut dituduh berkolaborasi dengan ku, dia berkali-kali minta maaf pada Rully dan Bagus , karena misinya gagal. Sebagai 'consolation', dia 'menyumbangkan' semua kemenangannya yang hanya 2 skin nya untuk .... makan di warung Kedi yang nikmat dan murah meriah ! Warung Kedi ini memang enak dan 'maknyuus' makanannya -- lagi-lagi Amrie harus kecewa, ketika akan minta tambah sop iganya...ternyata ... kehabisan!, karena hari itu si Ibu warung kaget -- tidak menyangka... yang datang makan sampai 7 orang golfer yang sedang menderita kelaparan berat !
Warung ini, harganya juga murah. Bayangkan ... makan 7 orang ditambah 4 orang Kedi juga ikut makan... biayanya cuma Rp.240 ribu an !! -- kemenangan ku hari itu, semuanya dipakai makan ber 'jama'ah' ... ternyata masih lebih ! -- Terima kasih Bagus !, sebenarnya anda yang paling banyak 'menyumbang' untuk makan siang ini... ( asal jangan kapok !.)
Ok, Guys..... next Tuesday, the venue is Riverside ! I think for this particular difficult course, I have to prepare a lot of curses for Greg Norman !!
Boediono Soerasno (AR65)