Kamis, 1 April 2010, afternoon , Sawangan Golf , Blue Tee.
Rabu malam, tiba-tiba tilpon berdering, ternyata dari Kenneth Sim, teman lama dan sekaligus partner bisnis dari Singapura. He is in town dan ngajak main golf besoknya.
Sejak tahun 1980 an, Kami sudah kenal lama dan pada saat komputer PC baru masuk ke Indonesia dia mendirikan COMPUTERLAND, salah satu agen dari Apple Computer di Indonesia. Perusahaan ku banyak membeli hardaware dari dia. Disitulah kami mulai berkenalan, bahkan setelah beberapa tahun bekerja sama, kami melihat potensi masing-masing... Dia jago di hardware dan jualan, sedang aku dari segi software dan banyak mengerti mengenai end-usernya . Jadilah kami mendirikan 'COMPUCENTER' yang merupakan one stop shopping untuk keperluan komputer.
Salah satu punggawanya adalah muridku yang sangat handal dalam komputer untuk mendesign - AutoCAD dan sejenisnya, yaitu VH. Gajahmada ( yang ukuran badannya sangat berbanding terbalik dengan namanya...)
Ketika kami bersama melihat Pameran NAB ( National American Broadcasting) di Las Vegas, dan untuk pertama kali kami melihat sesuatu yang membikin mata melotot dan menakjubkan, yaitu yang disebut CG ( Computer Graphics) . Waktu itu masih amat baru dan ketijka kami bawa demo reelnya dan di pamerkan di salah satu acara komputer d Jakarta Design Center. Para penonton amat banyak dan semua bertanya kapan bisa di beli dan dilakukan di Indonesia.
Softwarenya waktu itu adalah SOFTIMAGE buatan Canada dan hardwarenya SILICON GRAPHICS, sebuah platform mini computer sebenarnya, karena komputer PC belum ada yang sanggup menjalankan softaware kelas ini.Melihat minat dan potensi yang besar ini, kami mendirikan usaha layajan jasa computer graphics dengan nama MUTIARA MULTIMEDIA, inilah sebenarnya yang menjadi cikal-bakalnya semua perusahaan-perusahaan atau agency yang mengerjakan computer related service seperti CG dan Computer animation -- yang sekarang disebut Post House.
Sayang.... ide dan gagasan kami (selalu) terlalu dini...., banyak client yang belum mengerti dan tak bisa menerima bahwa CG itu dibayarnya per detik dan sedetik, sekian puluh atau ratus juta rupiah..
Akhirnya kami tinggalkan bisnis ini, yang seperti kita lihat sekarang di isi oleh orang lain dan berkembang sangat pesat ...
Kecewa dengan kondisi ini, Kenneth Sim lalu pindah ke Singapura , tinggal disana dan mendirikan perusahaan yang mirip bisnisnya dengan yang kami buat di Indonesia , namanya IMAGE 4 D, tapi aku tidak bisa ikut lagi karena aku tidak bisa banyak meninggalkan Indonesia.
Lalu... dimana nyambung dengan golf nya ? Kenneth Sim , kalau ke Jakarta, selalu menyempatkan diri untuk main golf dengan ku, dan tak ku sia-siakan kesempatan ini, karena sudah jadi 'standing order', kalau main di Indonesia -- dia semua yang bayar ! begitu juga sebaliknya kalau aku ke Singapura --- Tetap dia yang bayar !!
Gimana cerita golfnya?... Karena temanku ini sudah di Jakarta, dia ngajak main golf besoknya hari Kamis yang sebenarnya merupakan hari ku mengajar di Bandung. Kuterima ajakannya dengan berbagai alasan antara lain :
Kamis ini agak istimewa, karena ada UTS ( Ujian Tengah Semester) sehingga tidak ada kuliah dan Jumatnya libur !.... sudah bisa diduga kan ?.... alamat di Bandung akan terjadi 'Kemacetan rruar Biasa' -- lebih baik aku menghindar dan tidak ikut menambah kemacetan serta kerusakan jalan-jalan di Bandung yang amat parah diseluruh kota !!.
Aku sangat 'phobia' terhadap kemacetan di jalan ... maklum mobil dan kebiasaan ku mengemudi, sudah stelannya untuk ' spirited drive... '!
Akhirnya kami putuskan main di Sentul Highland, maunya tee off jam 13.00.
Aku tunggu dia dirumah,katanya mau nyamper dengan mobil tak kunjung datang sampai jam 13.15.
Akhirnya dia muncul jam 13.45 dengan mobil CRV terbaru dari salah satu merk mobil Jepang terkenal . Semua peralatan golf langsung di masukkan .. ternyata 2 golf bags gak bisa masuk di bagasi mobil ini, terpaksa masuk di jok penumpang. Hmmm ..... modelnya saja SUV ( Sport Utility Vehicles) , ternyata 'U' nya tidak sesuai , nanti coba kita lihat 'S' nya apakah seperti yang diiklankan.
Aku yang menyetir, karena temanku dari Singapura ini agak 'kagok' nyetir di Jakarta-- sudah kelamaan nyetir di Singapura barangkali .
Kami putuskan main di Sawangan karena sudah terlalu sore. MObil kuarahkan ke jalan Ciputat mengambil jalur kearah Bogor melalui Parung.
Tak seperti kubayangkan ,lalulintas tidak terlalu macet dan aku bisa sedikit 'ngebut' . Tapi mobil ini ternyata ... gak ada powernya sama sekali di rpm bawahnya , baru terasa kalau rpm sudah diatas atau agak tinggi. Jelas ini bukan mobil yang sesuai dengan driving style ku. Kalau mau nyusul , justru tenaga yang dibutuhkan pada saat yang genting.... lamban reaksinya !-- Aku malah yang 'SPORT' jantung, karena kuatir tidak keburu menyusul ( ini memang mobil dengan automatic gear box sih !... tapi rasanya my 'Blue Beemer' walaupun automatic, masih cukup tenaga kalau pedal gas di injak tiba-tiba kebawah ..). Sorry ya Gadjah, yang juga pakai SUV ,merek ini !
Akhirnya kami sampai ditujuan dan kulihat hanya ada satu mobil di parkiran.
Ketika Kami tee off sudah jam 15.15 dan diputuskan pakai cart, untuk kejar waktu.
Lapangan kosong melompong, hanya dua orang yang main, itupun mereka sudah mau pulang. Jadilah lapangan ini milik kami sendiri.
Lapangan ini sebenarnya cukup baik, walaupun tantangannya kurang. Green nya cukup bagus dan terawat, fairway nya lebar-lebar sehingga amat 'forgiving' untuk mereka yang pukulannya ' kiri-kanan OK'. Kenneth sangat menyukainya, karena dia termasuk golfer dengan bola slice nya yang ekstrem melengkung kekanan -- lengkungannya lebih melengkung dari pisang ambon ( menurut istilah Amrie).
Aku punya niat sebenarnya mau melatih drive ku yang belakangan ini agak ngaco, untuk menyiapkan diri main Matchplay lawan Amrie, Chief IGC yang sudah sangat gencar berkoar-koar untuk ngajak aku ikutan matchplay ini.
Dengan fairway yang relatip lebar, aku bisa agak berani mempraktekkan teknik-teknik swing yang berisiko kalau di mainkan di venue yang sempit, dan hasilnya ....lumayan juga , first 9 , aku main 42.
Nah sewaktu mulai 2nd nine, hari sudah menjelang sore dan seperti kubilang tadi, starter juga sudah siap pulang, semua staf kelihatannya juga bergegas siap untuk cabut.. tinggal beberapa Satpam dan pencabut bendera.
Inilah pangkal masalahnya... ketika tiba di hole 14, buggy mulau ngadat, jalannya pelan sekali, kadang-kadang berhenti gak kuat nanjak ... . memang sudah mulai terasa sejak hole 12.
Tapi puncaknya terjadi pada hole 15 , setelah memukul drive, mau menuju ke second shot. itu buggy benar-benar berhenti total !.
Ketika ku tilpon ke kantor dan starter, sudah tidak ada yang nyahut ! alamaak !!, kita harus jalan kaki nih ke Club house yang lumayan jauhnya ! ( lapangan ini panjang dan jauh-jauh jaraknya).
Akhirnya permainan terpaksa berakhir di sini - Hole 14 1/2 . Dengan sedikit serapah, terpaksa golf cart di dorong ketepi dan ditinggalkan , lalu dengan langkah lelah karena kesal, kami berjalan gontai menuju Club house -- seiring matahari mulai menurun--- walau warna langit masih belum terlalu gelap , kami cuma bisa memaki buggy nya yang ternyata aki nya habis samasekali !.
Ketika kami sampai di loker, ... untung masih ada yang jaga loker dan air panas masih mengalir !, kalau enggak... bisa-bisa kami gak mandi malam itu. Selesai mandi , benar-benar lapangan sudah sepi dan kami orang yang terakhir pulang.
Keneth sedikit terhibur, karena aku ajak makan di rumah makan di mulut jalan Sawangan yang terkenal dengan ikan bakar bumbu Peca nya yang diberi racikan Jahe. hmm... maknyuss juga masakan ini, terutama sambalnya yang dicampur jahe banyak-banyak.
Aku beri nasihat untuk Kenneth, lain kali :" you must calculate your time and start earlier if you want to drive in Jakarta....."
Dia cuma nyahut : " Jakarta traffic is horrible ... !". Boediono Soerasno - (AR65)