Ini adalah artkel yang saya temukan di kompas.com. Isinya persis sama dengan apa yang dikatakan oleh Pak Ci pada saat HBH AR ITB 24/10/2009 yang lalu.
Ciputra: Saatnya Pemuda Indonesia jadi Usahawan
KOMPAS/IDHA SARASWATI
Rabu, 28 Oktober 2009 | 16:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - 81 tahun lalu, pemuda Indonesia menjadi pelopor dalam kebangkitan bangsa dalam bidang politik. Sekarang, dalam peringatan Sumpah Pemuda diharapkan menjadi pelopor dalam usaha membangun bangsa yang sejahtera dengan menjadi wirausahawan (entrepreneur). "Menjadi perombak menuju bangsa yang sejahtera, bukan merdeka, karena kita sudah merdeka. Caranya adalah menciptakan peluang kerja bukan mencari kerja," kata Ciputra, tokoh wirausahawan Indonesia di Jakarta, Rabu (28/10).
Menurutnya berdasarkan data Februari 2008 ada 1,1 juta pengangguran lulusan perguruan tinggi. Jumlah ini terus naik, karena menciptakan sarjana mudah, tapi untuk menciptakan sarjana yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan adalah kerja yang tidak sederhana. "Ada penelitian yang mengatakan 3 dari 10 tukang ojek adalah sarjana," ungkap Ciputra.
Lebih lanjut, ia menuturkan, ada 2 alasan mengapa generasi muda sekarang sulit menjadi usahawan. Pertama, karena kita telah dijajah selama 350 tahun. Selama masa itu kita tidak diberi kesempatan untuk menjadi usahawan, kecuali orang Tiongkok dan India. Kedua, pendidikan kita mengarahkan peserta didik untuk menjadi pekerja bukan untuk menciptakan lapangan pekerjaan. "Minimal 2 persen penduduk menjadi entrepreneur. Tapi Indonesia baru 0,18 persen atau 400.000 orang yang seharusnya 4,4 juta," tutur Ciputra.
Artikel ini adalah liputan Bisnis Indonesia.
Sabtu, 24/10/2009 13:56 WIB
Ciputra ajak alumni ITB ciptakan kerja
oleh : Reni Efita Hendry
JAKARTA (Bisnis.com): Penasehat Ikatan Alumni Arsitektur ITB yang juga maestro arsitektur Ciputra memotivasi para alumni Arsitektur ITB untuk mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi entrepreneur untuk menciptakan kerja guna menolong bangsa yang banyak pengangguran.
"Untuk menjadi entrepreneur perlu latihan mindset, budaya, dan karakter," kata Ciputra yang menargetkan 25 tahun yang akan datang tercipta 4 juta entrepreneur.
Kunci untuk menjadi entreprenur yang sukses, katanya, adalah kemauan, semangat, dan kreatifitas. "Saya sebagai entrepreneur, karena saya ingin menentukan pilihan dan bukan ditentukan oleh orang lain. Saya ingin banyak membantu lingkungan," kata Ciputra.
Dengan jiwa entrepreneurship, katanya, dapat menciptakan nillai tambah. Untuk menumbuhkan generasi entrepreneur, Ciputra memulai menerapkan program entrepreneur di sekolahnya mulai taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
"Kami mulai dari kami sendiri. Saya juga mengusulkan ke pemerintah untuk memasukan mata pelajaran entrepreneur pada kurikulum pendidikan," kata Pak Ci, panggilan populernya.
Kebutuhan masa kini dan masa depan, katanya, adalah pendidikan untuk mencipta kerja, tetapi bukan pendidikan untuk mencari kerja.
Seorang entreprenur, katanya, adalah orang dapat mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas. Atau mengubah dari hasilnya yang tidak bagus menjadi barang yang dicari orang. "Untuk membangun usaha besar, diperlukan gagasan kreatif," katanya.(yn)