Leo Silitonga (AR84) adalah pemilik Galery umahseni mengundang para alumni untuk hadir pada acara dibawah ini. Kebetulan kurator-nya juga adalah Enin Supriyanto (SR84). Jadi bagi rekan-rekan alumni penikmat seni rupa, dan bagi yang mau belajar menikmati lukisan, silahkan datang.... Gratiss....!
======
umahseni invites you to the opening of Irwan Bagja Darmawan (Iweng) solo exhibition "Fantasia Panorama"
Curated by : Enin Supriyanto / Agung Hujatnikajenong
Offaciated by : dr Melani W Setiawan
Host by : Ms Chica Koeswoyo Jakile and Mr Arif Suherman
When :
Saturday, November 21, 2009
16.00 - onward
Where :
Umahseni @ Menteng Artspace
Jl. Suwiryo11 , Menteng, Jakarta Pusat.
Enin Supriyanto | Kurator Pameran.
======Today, armed with the light of his imaginations and fantasies, Iwenk—the name by which the boy went—helped us to explore freely the expanse of the world, reaching various corners of the world and different shores of the universe, with a myriad of contents, shapes, colors, all different and magical, beyond every scene of the Earth where we live.
In this exhibition, in his latest series of paintings, Iwenk presents to us a number of “records” of the panorama—the result of his exploration on a range of shores of the mythical universe. | Enin Supriyanto | Exhibition Curator
=======
Di kejauhan, terlihat dari celah sempit di atas gang perkampungan kumuh itu, purnama tampak begitu benderang di angkasa yang jernih. Seorang bocah terpana memandangnya. Ia mulai berlari, meninggalkan rumahnya—salah satu dari ribuan rumah petak sempit yang berjejalan di sana. Ia berlari menyusuri labirin lorong-lorong perkampungan padat itu. Ia mengejar purnama itu. Ia ingin menghampirinya.
Teritis atap rumah yang berjejalan mengapit lorong-lorong sempit yang ia lalui cuma menyisakan celah sempit ruang terbuka untuk memandang angkasa. Purnama itu kadang hilang timbul dari pandangannya. Sampai batas luar perkampungan, terbebas dari lika-liku labirin sempit pampung tempat tingalnya, ia akhirnya bisa menebar pandang leluasa ke arah purnama itu.
Ia terpana, terpaku. Purnama itu begitu memukau. Bias cahayanya berpendaran ke angkasa sekitarnya. Di bawah paparan cahaya purnama, sebentang pemandangan terbentang di hadapan tatapan mata bocah itu. Tak sekedar pemandangan “biasa”. Di bawah terang purnama itu ia berhadapan dengan keluasan dunia, panorama yang memukau, majestic. Cahaya purnama yang benderang itu, yang terasa dekat tapi juga terus menjauh saat ia mencoba menghampirinya, telah menyalakan sumbu daya imajinasi dan fantasinya.
Kini, berbekal nyala imajinasi dan fantasinya itu, Iweng—nama panggilan bocah kecil itu—bisa bebas menjelajahi keluasan dunia sampai ke sudut dan sisi alam raya dengan bermacam isi, bentuk, warna, cahaya yang serba lain dan ajaib; yang melampaui pemandangan bumi tempat kita berpijak ini.
Dalam pameran ini, Iweng menghadirkan sejumlah “rekaman” panorama—hasil penjelajahannya ke berbagai sisi alam raya antah-berantah itu—dalam sejumlah lukisan-lukisannya yang terbaru.