Hari Rabu sore, jam 17.30 saya meluncur dari arah Kebayoran menuju Menteng Huis - Cikini. Malam itu akan dilangsungkan ITB Music United. Langit mendung, gelap sekali..., dan hujan turun dengan amat sangat deras ketika saya melewati Jalan Tendean. Jakarta yang pada saat peak hours begini, sehar-harinya saja sudah macet, maka sore itu macetnya tambah gila-gilaan. Akhirnya setelah berjuang, dan berusaha untuk tetap sabar, sampai juga saya di Menteng Huis jam 19.30. Saya berharap bisa segera parkir mobil dan menuju Mario's Cafe di lantai 3. Namun, ujian kesabaran saya ternyata belum berakhir. Saya masih harus berputar-putar Menteng Huis sampai 3 kali, dan ternyata tetap tidak mendapat tempat parkir..., Akhirnya yaa.. mobil terpaksa keluar lagi, dan parkir di depan King Hotel yang berjarak kurang lebih 500 meter dari Menteng Huis - Cikini. Untung hujan tinggal menyisakan gerimis, sehingga tidak sampai berbasah kuyup saat berjalan kaki dari mobil sampai di depan entrance Menteng Huis.
Di depan entrance, saya ketemu sahabat saya Yani (TL84), dan kami berdua naik ke atas. Kami berdua ini adalah tim H20, dan rasanya tim H20 yang muncul pertama kali di sana yaa ... cuma kami berdua. Di lantai dua, kami bertemu dengan 'segerombolan' pendukung salah satu balon Ketua IA Jakarta, rekan saya Bambang SLN (SI85). Salam-salaman dan ledek-ledekan antar tim pendukung mulai terjadi, tapi saya menikmati, karena dilakukan dalam suasana persahabatan ITB yang kental. Lalu saya naik ke lantai 3, melakukan registrasi. Ternyata suasana di dalam ruangan Mario's Cafe sudah cukup ramai. Saya sempat berkenalan juga dengan Balon Ketua IA Jakarta lainnya, Rheza Suteja (TM89), seorang anak muda yang santun dan masih sangat menampakkan semangat "ITB sekali...". Saya amati, ternyata masing-masing tim pendukung sudah melakukan arrangement meja menurut kelompoknya masing -masing, dan H20 belum ada meja. Rekan-rekan ITB84, mulai berdatangan dan kebetulan di area paling depan, masih ada 2 meja kosong, maka akhirnya saya mengajak rekan-rekan ITB84 untuk duduk di sana. Kebetulan Wijaya (SI85) campaign manager-nya Bambang SLN duduk di sebelah kursi saya, maka saya usulkan dan bersepakat "Jay, ayolah.., kita cairkan geng-geng antar meja ini". Maka ice breaking operation mulai kami lakukan. Jadi walaupun kami semua duduk dalam tim-tim pendukung balon Ketua masing-masing, tetapi suasana keakraban ITB tetap kami jaga. Tim Rheza kebetulan juga duduk disamping meja kami ITB84, dan kebetulan lagi tim H20 angkatan muda, persis duduk di sebelah Tim Rheza.
Jam 20.00 tepat acara dimulai, molor 30 menit dari run down schedule yang ditetapkan sebelumnya. Tito Kurniadi - Ketua IA Jakarta 2005-2009 menyampaikan welcoming speach, lalu langsung dilanjutkan dengan permainan musik pembukanya. Musik jazz yang dimainkan oleh band "Sekapur Sirih", kelompok band ITB angkatan 2001. Keterampilan permainan musik mereka luar biasa, walaupun saya nggak mudeng lagu- lagu jazz-nya, tapi saya sangat menikmati permainan musik mereka. Sambil menikmati musik mereka, saya agak was-was, ini pengantin H20 kok belum nongol juga yaa... Namun saat adik-adik ini memainkan musik dengan indahnya, untunglah.... Hendry Harmen (SI84) balon Ketua IA ITB Jakarta, sang pengantin H20 datang. Hendry langsung saya ajak untuk masuk ke dalam ruangan, dan bersalam-salaman dengan beberapa teman lama dan teman- teman baru, yang hadir lebih awal malam itu. Musik berganti, dan saatnya ITB Band naik panggung, berturut-turut membawakan lagu Muse, U2, Coldplay, Jamiroquai dan Sting.
Musik sessi pertama salesai, dan tepat pada saat musik berhenti, Tito Kurniadi (GL84) kembali naik panggung untuk memperkenalkan para balon Ketua IA Jakarta 2009-2013, yang sudah ada 4 orang yang telah siap naik gelanggang pertempuran malam itu. Akhirnya mereka dipanggilah satu persatu ke atas panggung, masing-masing adalah : Arif (maaf saya lupa jurusan dan angkatannya), Rheza Suteja (TM89), Bambang SLN (SI85) dan Hendry Harmen (SI84) Mereka masing-masing diberi kesempatan untuk ber-orasi, hanya 60 detik... Orasi singkat, berlangsung meriah, diselingi dengan celotehan dari floor yang khas ITB banget....!
Setelah acara perkenalan, kembali musik berlanjut dengan lagu favourit saya untuk ITB United : You Might Recall (Genesis), dan diteruskan dengan Burning Rope, kemudian dilanjutkan lagunya Procol Harun, Moody's Blues, dan akhirnya Tito dengan kenekatannya yang luar biasa (hehe... gue jujur yaa. bro) menyanyikan lagunya Elton John. : Good Bye Yellow Brick Stone. Tito yang mengawali acara jam session ini segera disambut meriah oleh audience lain yang ingin juga tampil menyanyi di atas panggung, maupun sekedar jingkrak-jingkrak di depan stage. Saya tidak begitu ingat lagi, apa urutan lagunya, namun yang jelas saya masih terngiang dengan alunan beberapa lagu Phil Collins (yang langsung disambut oleh adik-adik ITB90-an), beberapa lagu The Police dan diakhiri dengan lagu Home of The Brave-nya Toto. Session ke 3 selesai.
Malam makin panas..... dan akhirnya tibalah saatnya penampilan sessi terakhir dengan rangkaian lagu yang bisa dicerna oleh seluruh audience. Apalagi kalau bukan musiknya Queen. Maka mengalirlah Crazy Little Thing, Don't stop me now, Under pressure, dan diakhiri dengan We are the champion. Penonton masih kurang puas, dan akhirnya dimainkanlah satu lagu penutup Love of My Life yang dibawakan sangat indah secara akustik oleh Bubi (TM84) pada keyboard dan Danil (AR84) sebagai vocalist, dan acara selesai.
Malam ternyata sudah larut, jarum jam di tangan saya menunjukkan pukul 23:00 malam. Saya merasa sangat lapar, karena baru sadar, bahwa sedari tadi ternyata saya belum makan, dan hanya terisi beberapa gelas minuman favorit saya. Jadi, sambil mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah berkenan hadir malam itu dan akan beranjak pulang, berterima kasih kepada para pendukung acara yang mulai mengemasi peralatannya, saya memesan makan.
Jam 24.00 ketika perut sudah kenyang dan mata mulai mengantuk, saya meninggalkan Menteng Huis. Kembali berjalan 500 meter ke arah mobil yang tinggal parkir sendirian di tepi jalan. Sambil berkendara pulang, dalam hati, saya bersyukur..., "Awal pesta demokrasi IA ITB Jakarta sudah dimulai dengan lancar dan meriah. Genderang perang dengan semangat persahabatan sudah mulai ditabuh. Semoga hasil terbaik dengan proses pemilihan terbaik akan didapatkan oleh para alumni nanti...!"
Untuk melihat foto selengkapnya silahkan klik :
Courtesy of : | Courtesy of : |
{jwfbcomments-on}