Undangan untuk menonton konser 'a tribute to Genesis' adalah ajakan yang tidak pernah bisa saya tolak. Namun, kali ini agak lain, karena konser Cockpit kali ini akan dilaksanakan pada hari Senin 28 Desember 2009 di Kamasutra, Crowne Plaza Hotel. Hari-hari terakhir di akhir tahun begini, sebenarnya saya lebih suka untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, pikiran saya tiba-tiba berubah, ketika sahabat saya Bubi (TA84) memberitahukan bahwa ia akan bermain keyboard sebagai bintang tamu dalam konser tersebut. Akhirnya, dengan segera saya mengumpulkan pasukan Genesis freaks untuk bersama-sama menonton, dan me-reserved tempat favourite kami di Kamasutra.
Kami menonton berenam: saya, Chiwy, Tuti, Rully, Nana dan suaminya. Kami tiba disana jam 20.30, karena sesuai rencana, show akan dimulai jam 21.00. Tetapi ternyata acara molor dari jam yang dijadwalkan. Karena dari kantor kami memang belum makan malam, maka kami habiskan waktu menunggu dimulainya show dengan makan malam di Cafe Beranda. Tepat jam 22.00, saya di sms, bahwa show akan dimulai, dan kami kembali turun ke Kamasutra.
Read more: Cockpit Band & guest star
23 November 2009. Black Canyon, Cipete.
Hari Kamis 20/11/2009, rekan saya Nusi Hariadi (AR84) menelpon saya, "Djah, kita bikin kumpul-kumpul AR lagi yuk..?" Saya tanya "Untuk apa, kan kita barusan kumpul-kumpul dengan Pak Ci..?. Nusi mengatakan, "Banyak yang waktu itu belum bisa hadir dan sekarang kepingin kumpul, lagian.... seentar lagi 'kan ada Pemilu IA ITB Jakarta, makanya ayo kita sosialisasikan, biar ramai..!". Maka, akhirnya atas inisiatif dan usaha sepenuhnya dari Nusi selama 4 hari melakukan undangan per telephone, terjadilah pertemuan malam itu, yang dihadiri kurang lebih oleh 30 orang alumni dari AR65 s/d AR95. Luar biasa, memang semangat si Nusi.
Saya datang jam 19.00, kira-kira 10 menit setelah Tuti dan Rully hadir sebagai peserta pertama. Tadinya kami berfikir mau mengecilkan lokasi pertemuannya saja, paling cuma akan hadir 10 orang, karena waktu mengundangnya yang sangat mepet. Namun dugaan kami salah, satu-satu rekan yang ditelephone Nusi berkenan hadir memenuhi undangan kami. Dan seperti biasa, maka canda tawa dan cerita mulai memenuhi ruangan tempat kami berkumpul. Kursi yang hanya disiapkan 20 buah, ternyata tidak cukup sehingga beberapa kali harus mengalami re-arrangement.
Kira-kira jam 9 malam, handphone saya berdering..., ternyata rekan saya Hendry Harmen, yang kala itu masih sebagai salah satu kandidat Ketua IA Jakarta yang menghubungi saya. Maka sekalian saja saya undang H20 untuk hadir dan saya perkenalkan kepada rekan-rekan yang hadir. Ketika H20 datang, maka saya minta untuk sedikit 'berkampanye' mengundang partisipasi alumni AR untuk memeriahkan pesta demokrasi ITB. Walaupun di ruang itu juga ada team pendukung kandidat Rheza Suteja (ITB89), yaitu Andre (AR89) dan Tiyok (AR89), namun kehadiran H20 sama sekali tidak menganggu kemeriahan acara AR.
Read more: Kumpul Lintas Angkatan