Berlian yang Berserak : [Alumni AR ITB salah satunya]
Source : Majalah Tempo Interaktif
Merlyna Lim [AR89] |
silahkan click untuk memperbesar |
03 Januari 2011
DEPRESI malah berbuah dua gelar doktor. Ketika posisinya sebagai direktur riset di Center for Advanced Research of Biomedical Engineering, Toin University, Jepang, dicopot pada 1998, Ken Kawan Soetanto sempat tersuruk dalam depresi.
"Berpikir keras sedikit saja langsung muntah-muntah," kata Ken Soetanto, 59 tahun, dua pekan lalu. Padahal Kenlah yang merintis dan membesarkan lembaga riset itu. Pulang kampung ke Surabaya, kota kelahirannya, membuat Ken hidup kembali. Ketika dia merasa terbuang, warga kota itu justru menyambutnya bak pahlawan.
Dia laris diundang ke pelbagai seminar sebagai sumber inspirasi. Setiap kali dia menjadi pembicara, kursi peserta tak pernah ada yang melompong. Sambutan warga Surabaya itu melecut kembali semangat hidup Ken. "Saya terpacu untuk membuktikan diri," kata Ken. Pada saat memulihkan diri dari depresi itulah, Ken malah kembali memburu gelar doktor.
Read more: Berlian yang Berserak : [Alumni AR ITB salah satunya]