Puisi Alumni

Ketika Sandal Menjadi Skandal

sepasang sandal
katanya dicuri aal
jadilah skandal

pemilik sandal seorang aparat
aal umur14 tahun anak melarat
aal dipukul
aal disidik
aal dituntut
ancaman jaksa hukuman 5 tahun

aal merasa tidak mencuri
menemukan sandal jepit buntut dipinggir jalan
tapi kerna dipukuli ia mengaku mencuri
tak ada saksi yang melihat aal mencuri
sepasang sandal yang dicuri
tak sama dengan sandal yang jadi bukti
tapi hakim menentapkan aal sebagai pencuri
mustinya aal divonis bebas oleh hakim yang mengadili

aal memang tidak dihukum
tapi dinyatakan bersalah sebagai pencuri
dikembalikan kepada keluarganya
aal kecewa tak punya daya
tapi nurani kita
tak bisa terima

mencuri itu pidana
harus ada hukumnya
adalah tugas polisi hakim dan jaksa
menetapkan keadilan dengan bijaksana
ketka tak bijak memutuskanya
itu namanya bencana
bencana bagi tersangka
bencana bagi yang menuntutnya
bencana bagi yang memutuskanya
bencana bagi negara

celakanya si aparat kelewat arogan
untuk masalah sederhana kenapa didramakan
tak ingat bila anak itu masuk penjara
kehilangan masa depan
celakanya polisi sipenyidik .....jaksa si penuntut
meneruskan perkara itu ke pengadilan
hanya karena ewuh pekewuh sesama teman
celakanya hakimnya memutuskan keadilan
agar dirinya aman
tapi mengkhianati rasa keadilan

sementara
koruptor kakap dibebaskan
koruptor hiu hukumannya diringankan
koruptor paus fasilitasnya dibedakan
..........duh Gusti

ketika nurani mati
ketika keadilan sekadar janji
para penjaga keadilan tak dipercaya lagi

biarlah para penegak keadilan ini
diadili dan dihakimi masyarakat
merasakan betapa sakitnya dihujat
dan diturunkan pangkat dan derajat

hukum hanya tajam untuk rakyat melarat
tapi tumpul untuk para pengkhianat !

Jakarta,8Januari 2012

Aku mencitaimu tanpa kata cinta

aku mencintaimu tanpa kata cinta
dengan bekerja sebaik mungkin aku bisa
aku mencintaimu tanpa kata cinta
dengan mengisi kekuranganmu yang aku bisa
aku mencintaimu tanpa kata cinta
dengan memberimu pada saat tertentu tanda mata
aku mencintaimu tanpa kata cinta
dengan mendengar curhatmu yang tak ada habisnya
aku mencintaimu tanpa kata cinta
dengan membantu kamu punya keluarga
aku mencintaimu tanpa kata cinta
dengan mengikuti apa yang kamu minta
aku mencintaimu dengan kata cinta
dengan marah yang pada tempatnya
aku mencintaimu tanpa kata cinta
dengan memberi nafkah batin yang secukupnya
aku mencintaimu tanpa kata cinta
dengan cemburu yang sewajarnya
aku mencintaimu tanpa kata cinta
dengan mencintai anak anak kita
aku mencintaimu tanpa kata cinta
dengan bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga

Kembalikan Pancasila Padaku

kita ucapkan tapi tak kita mengerti
kita hilangkan dari kurikulum anak negeri
kita lupakan kerna kita sibuk mencari
kita remehkan kerna tak kita sadari ketika ada masalah.........baru kita kembali

bukan milik sebuah era
bukan milik satu agama
bukan milik etnis tertentu saja
bukan milik satu budaya
milik bangsa indonesia

pancasila arsitektur antik bangsa
bangunan indah,damai dan nyaman
penuh warna, penuh rasa, penuh aroma
teduh anggun penuh kharisma
milik bangsa indonesia

Sayang.....

panggil isterimu "sayang"
niscaya isterimu tambah sayang
panggil isterimu" sayang"
pasti pelayananya tambah menyenangkan
apa salahnya panggil sayang
bila manfaatnya tambah membayang

kepada isteri
jangan panggil namanya
panggil "sayang"
kepada pacar
jangan panggil namanya
panggil "sayang"
kepada simpenan
jangan panggil namanya
panggil "sayang"
bila semua dipanggil sayang
salah ucap ,salah sms, salah ngigau
masih aman

bila suami panggil kamu sayang
berhati hatilah........sayang!!!!!
"kampreeet !!"

jakarta,5 febuari 2011

Keuangan 2019

Sekretariat

Ikatan Alumni Arsitektur ITB
  Jalan Taman Cilandak Raya No. 45
Cilandak
Jakarta Selatan 12430
   +62-75911338, 75911357
   +62-21 7659855
   :  admin@alumniaritb.net

©2024 Alumni Arsitektur ITB | Powered by GM-Portal