( ditulis 2 hari sesudah Tsunami Aceh - tersimpan lama dalam catatan )
Sebuah cerita pilu, datang tidak terduga
Disaat manusia berhibur diri, disaat sebagian bersuka hati
Jerit pilu datang menjelma, disaat kalbu pedih terasa
Sebongkah duka dirundung nestapa, betapa derita tidak terkira
Wahai Tuhan Yang Maha Esa,
Apa maksud kejadian yang ada,
apa gerangan tujuan yang termakna,
Betapa hati tidak menerima
Wahai Tuhan Yang Maha Kuasa,
Jangan biarkan kami bertanya,
pada apa yang sedang jadi rencana
Jangan biarkan kami merana,
pada apa yang terjadi disana
Wahai Tuhan Yang Maha Penyayang
Jangan biarkan kami membayang,
pada apa yang telah hilang
Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih
Jangan biarkan kami terus menangis,
pada apa yang terasa pedih
Wahai duka yang tidak terduga
Wahai sakit yang tidak terobati
Wahai hidup yang tidak terberkati
Aku ingin semoga apa yang terjadi
Hanya mimpi yang tidak terbukti
Tetapi hati tetap menanti,
pada segala yang Engkau janji
Bahwa apa yang telah terjadi,
akan menjadi sebuah bukti
Pada sebuah naluri yang penuh ambisi,
akan kuasa yang tidak terpenuhi
Karena Engkau masih mengasihi
Setiap jiwa yang akan tersakiti,
dikelak kemudian hari.
Tuhan, Tuhan, Tuhan Yang Maha Agung
Ampuni kami yang telah banyak membuat dosa
Ampuni mereka yang telah membuat bencana
Ampuni kami yang tidak pernah berkata
Bahwa bencana tetap bencana
Bukan hukuman yang Engkau rencana
Bencana tetap bencana
Bukan akibat dari kemurkaan
Bencana tetap bencana
Bencana tetap bencana
Bencana tetap bencana
Tuhan, Tuhan, Tuhan Yang Maha Esa
Kepada-Mu jualah kami berdo’a,
semoga apa yang terjadi ini,
Membawa kebaikan bagi mereka yang terkena bencana
Dalam arti hidup yang sebenarnya,
yang tidak terukur oleh dunia nyata
tetapi lebih berada didalam sukma
Sehingga duka yang kini berada,
akan sirna dalam kepasrahan do,a
Dan hati merasakan,
kehadiran diri-Mu yang sebenarnya
Ketika duka sedang berkuasa, hanya Dirimu yang Perkasa
Yang membuat duka mereda,hingga berakhir pada rasa
Damai bersama kasih sayang- Mu yaa Tuhan
Yaa Allah yaa Rabbi
Ampuni hamba yang berdosa ini
Ampuni mereka yang tersakiti
Oleh kemarahan yang terkunci
Dalam hati seorang insani
Ketika sebuah tangan perkasa membawa bencana
Sebuah tangan lemah menahan nestapa
Dan ini adalah arti dari sebuah kehidupan manusia
Betapa lemah kita semua
Betapa tidak berdaya kita berupaya
Yaa Allah ……
Betapa hamba merasa pilu,
betapa hamba merasa haru
Teringat pada mereka,
yang pergi jauh tanpa nama
Namun hati ini tetap berkata,
mereka pergi menghadap Ilahi
Yang akan membawa kebahagiaan abadi,
dalam peluk kasih kedamaian
Agar mereka merasa nyaman,
dalam genggaman tangan-Mu yaa Tuhan
Dalam hati aku berkata…
Terima kasih Tuhan,
Engkau telah memberiku hati yang sadar
Pada apa yang terjadi
Kasihmu jua yang membuat kesedihan
Kasihmu jua yang membuat kesengsaraan
Kasihmu jua yang membuat kedamaian
Kasihmu jua yang membuat kebahagiaan
Amin
_____________________________________________________________
Rat. D. - Selasa, 28 Desember 2004 – 12.30